Fictions Enroll

Komik Terbaru

"Sunset Bersamamu"

waktu itu

Aku duduk disini, dibangku tepi pantai ini, menikmati matahari yang sebentar lagi terbenam sempurna dengan buku digenggamanku, buku novel remaja yang memang aku sukai.

Setiap hari aku selalu menghabiskan masa-masa sore dengan membaca di pantai ini dan saat matahari akan terbenam perlahan-lahan, aku selalu menutup novelku dan serius memperhatikam sunset itu, itu membuatku tenang karena menikmati sunset setiap hari mampu membuatku lupa akan semua masalah dipagi hingga siang menjelang sore setiap harinya.

Walaupun sendiri aku cukup bahagia. Hingga aku melihatmu berjalan menghampiriku lalu duduk disampingku dan memandang matahari yang mulai terbenam sempurna.

Aku melihatmu dengan sedikit mengerutkan dahiku. Kau duduk tanpa izin atau basa-basi terlebih dahulu? Hei tidak sopan sekali kau! Aku terus memperhatikanmu dengan kerutan didahiku yang belum menghilang.

Kamu menoleh kearahku karena kamu merasa diperhatikan. Kau tau itu membuatku salah tingkah seketika bodohnya aku, ya sudah pasti kamu juga ingin menikmati sunset yang indah itu.

“Kenapa ya mbak?” tanyamu padaku, hei kau memanggilku mbak? Padahal dari wajah saja kau pasti lebih tua diatasku.

“Tak apa-apa” jawabku singkat lalu mengalihkan pandanganku ke matahari yang sedikit lagi hampir hilang ditelan langit yang berwarna jingga itu.

“Oh, aku Marvel” Katamu menyebutkan namamu tapi tetap menatap kearah matahari itu. Aku tau karena aku melihatnya dari ujung mataku.

“Hem.. Aku Vina” kataku pada akhirnya yang disambut senyuman kecil darimu

“Kau suka warna nila?” Tanyamu yang langsung kubalas dengan gelengan

“Aku suka jingga”

“Makanya kamu suka menikmati sunset ini?”

Aku mengangguk cepat sembari tersenyum simpul.

“Yah, memang menyenangkan melihat sunset disini, sebenarnya setiap hari aku juga menikmati sunset disini dibangku sebelah sana” katamu menunjuk bangku yang tidak terlalu jauh dari tempat kita duduk.

Kok aku baru tahu?

“Aku selalu melihatmu dari bangku itu setiap hari, memperhatikanmu yang serius membaca novel, melihatmu meletakan novel itu dipangkuanmu demi memperhatikan matahari yang perlahan-lahan terbenam itu seakan-akan merekam semua detik-detik sunset dikepala cantikmu itu hehe aku seperti stalker ya?”

Aku terkekeh pelan, sampai segitukah kamu memperhatikanku? Baru kali ini aku merasa istimewa.

“Tidak kok, aku saja yang bodoh sampai tidak sadar kalau ada kamu yang memperhatikanku” jawabku tersenyum simpul

“Hei sebentar lagi mataharinya mulai terbenam sempurna ayo kita hitung dari sepuluh sampai satu” katamu menoleh kearahku dengan senyum penuh semangat

aku mengangguk “Ayoo” dan kita mulai menghitung bersama

“Sepuluuuhhh!!”

“Sembilaaaan!!”

“Delapaan!!”

“Tujuuuhh!!”

“Enaaaaamm!!”

“Limaaa!!”

“Empaaaat!!”

“Tigaaaa!!”

“Duaaaaa!!”

“Satuuuuuuuuu!!” seru kita mengakhiri hitungan dengan diiringi matahari yang benar-benar tenggelam sempurna.

“Waaooowww keren bangeeeeet” katamu dengan senyuman puas yang menghiasi bibirmu itu membuatku tidak bisa menahan senyum bahagiaku.

Aku bahagia bersamamu sungguh baru kali ini aku merasa sangat bahagia dan itu karena kamu.
Pantai ini sudah mulai gelap karena menghilangnya sang surya tapi tidak terlalu gelap karena masih ada sinar rembulan yang bergantung indah di langit itu.

“Sudah malam aku pulang ya Marvel” kataku padamu yang dibalas anggukan darimu

“Iya hati-hati ya” katamu lalu tersenyum simpul kepadaku.


No comments